Ketika harga dari barang-barang naik, pasti pernah mendengar inflasi? Lalu sebenarnya apa itu inflasi? pengertian inflasi dan penyebabnya, simak di bawah ini.
Definisi inflasi
Inflasi adalah keadaan dimana harga barang-barang meningkat secara umum dan terus menerus. Kenaikan satu, dua barang tidak dapat dikatakan sebagai inflasi, kecuali kenaikan suatu barang tersebut mengakibatkan harga dari barang lain meningkat, sehingga terjadi perluasan kenaikan barang. Kebalikan dari inflasi disebut dengan deflasi.
International Monetary Fund (IMF) mendefinisikan inflasi sebagai lajunya akan kenaikan harga pada periode tertentu dari harga barang atau biaya hidup dalam suatu negara.
Infkasi adalah keadaaan yang mewakili mahalnya harga barang hingga jasa pada periode tertentu, umumnya inflasi berlangsung selama satu tahun.
Inflasi dapat didefinisikan sebagai ‘tren kenaikan harga umum yang berkelanjutan’ dan bukan harga satu atau dua barang saja. G. Ackley mendefinisikan inflasi sebagai ‘kenaikan tingkat umum atau harga rata-rata harga secara terus-menerus dan cukup besar ‘ .
Dengan kata lain, inflasi adalah keadaan naiknya harga-harga, tetapi bukan harga yang tinggi. Melainkan kenaikan tingkat harga yang menyebabkan inflasi.
Dengan demikian, hal ini merupakan kenaikan tingkat harga secara keseluruhan. Oleh karena itu, hal ini dapat dipandang sebagai devaluasi nilai uang. Dengan kata lain, inflasi menurunkan daya beli uang.
Apa penyebab inflasi?
Pada dasarnya, inflasi didorong oleh terlalu banyaknya permintaan dibandingkan pasokan. Namun apa yang menyebabkan permintaan melebihi pasokan? Berikut beberapa alasannya.
- Guncangan pasokan
Inflasi sering kali terjadi karena guncangan pasokan yaitu gangguan besar terhadap input perekonomian yang penting, seperti energi.
Misalnya, jika banyak ladang minyak berhenti memproduksi minyak karena perang, maka harga energi akan meningkat.
Karena energi merupakan input penting bagi hampir semua barang, harga barang-barang lainnya juga meningkat. Ini merupakan inflasi yang disebabkan oleh biaya
Secara teori, penurunan pasokan suatu barang akan menyebabkan harga lebih tinggi, lebih sedikit pembeli, dan keseimbangan baru.
Dalam praktiknya, segalanya menjadi lebih rumit. Guncangan pasokan mungkin memicu kenaikan harga yang berkelanjutan karena tidak banyak alternatif yang baik sehingga harga terus naik.
Atau karena adanya ketidakpastian mengenai kapan dan apakah guncangan pasokan akan berakhir, atau karena kenaikan harga awal mengubah ekspektasi masyarakat terhadap inflasi di masa depan.
- Jumlah uang beredar
Peningkatan jumlah uang beredar akan cenderung menyebabkan inflasi, seperti dijelaskan Moss. Dengan lebih banyak uang tunai di saku dan rekening bank mereka, konsumen sering kali menemukan alasan baru untuk membeli sesuatu. Akan tetapi apabila permintaan pasokan barang dan jasa tidak mengalami peningkatan pada saat ini, maka peningkataan permintaan konsumen terhadap produk akan membuat harga naik, sehingga memicu inflasi.”
Para ekonom terkadang mengatakan bahwa inflasi meningkat ketika terlalu banyak uang mengejar, terlalu sedikit barang. Inilah yang disebut sebagai infkasi tarikan permintaan
Pengangguran
Perekonomian menghasilkan barang dengan menggunakan waktu dan kecerdikan masyarakat, mesin dan infrastruktur lainnya, serta sumber daya alam.
Namun karena berbagai alasan, perekonomian kadang-kadang tidak menghasilkan produksi sebanyak yang mereka bisa sehingga menyebabkan banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan, pabrik-pabrik tidak memproduksi apa pun.
Dalam perekonomian dengan banyak kelonggaran, risiko permintaan melebihi pasokan sangat kecil sehingga risiko inflasi pun kecil.
Jika permintaan tiba-tiba meningkat, pekerja yang menganggur akan dipekerjakan, pabrik akan dibuka kembali, dan produksi akan lebih banyak.
Ketika perekonomian beroperasi mendekati potensi penuhnya, ketika hanya ada sedikit kelonggaran, inflasi sering terjadi.
Oleh karena itu, inflasi lebih sering terjadi ketika tingkat pengangguran rendah. Ketika sebagian besar pekerja yang tersedia mempunyai pekerjaan, mereka memiliki kemampuan untuk menuntut upah yang lebih tinggi, yang dapat meningkatkan harga.