Ada banyak sekali peluang yang didapatkan dengan cara berinvestasi. sebelum memulai investasi perlu mengetahui terlabih dahulu jenis-jenis investasi.
Berikut terdapat jenis-jenis investasi, simak penjelasannya di sini.
Saham
Saham adalah bagian kepemilikan perusahaan publik atau swasta. Dengan memiliki saham, investor berhak mendapatkan pembagian dividen yang dihasilkan dari laba bersih perusahaan. Ketika perusahaan menjadi lebih sukses dan investor lain berusaha membeli saham perusahaan tersebut, nilainya juga dapat terapresiasi dan dijual untuk mendapatkan keuntungan modal.
Saham sering kali diklasifikasikan sebagai investasi pertumbuhan atau nilai. Investasi pada saham pertumbuhan adalah strategi berinvestasi pada suatu perusahaan ketika masih kecil dan sebelum mencapai kesuksesan pasar. Investasi pada value stocks adalah strategi berinvestasi pada perusahaan yang lebih mapan yang harga sahamnya mungkin tidak sesuai dengan nilai perusahaan.
Obligasi/Sekuritas Pendapatan Tetap
Obligasi adalah investasi yang sering kali memerlukan investasi di muka, kemudian membayar sejumlah uang berulang selama umur obligasi. Kemudian, ketika obligasi jatuh tempo, investor menerima kembali modal yang diinvestasikan ke dalam obligasi tersebut. Mirip dengan utang, investasi obligasi merupakan mekanisme bagi entitas tertentu untuk mengumpulkan uang. Banyak lembaga dan perusahaan pemerintah menerbitkan obligasi; kemudian, investor dapat menyumbangkan modalnya untuk memperoleh imbal hasil.
Pembayaran berulang yang diberikan kepada pemegang obligasi disebut pembayaran kupon. Karena pembayaran kupon pada investasi obligasi biasanya tetap, harga obligasi sering kali berfluktuasi untuk mengubah hasil obligasi. Misalnya, obligasi yang membayar 5% akan menjadi lebih murah untuk dibeli jika ada peluang pasar untuk memperoleh 6%; dengan turunnya harga, obligasi secara alami akan memperoleh imbal hasil yang lebih tinggi.
Reksa Dana Indeks dan Reksa Dana
Daripada memilih masing-masing perusahaan untuk berinvestasi, dana indeks , reksa dana , dan jenis dana lainnya sering kali menggabungkan investasi tertentu untuk menghasilkan satu sarana investasi. Misalnya, seorang investor dapat membeli saham dari satu reksa dana yang memiliki kepemilikan pada perusahaan-perusahaan pasar berkembang berkapitalisasi kecil daripada harus meneliti dan memilih masing-masing perusahaan sendiri-sendiri.
Reksa dana dikelola secara aktif oleh suatu perusahaan, sedangkan dana indeks sering kali dikelola secara pasif. Ini berarti bahwa para profesional investasi yang mengawasi reksa dana mencoba untuk mengalahkan tolok ukur tertentu, sementara dana indeks sering kali mencoba untuk sekadar meniru atau meniru suatu tolok ukur. Oleh karena itu, reksa dana mungkin merupakan dana yang lebih banyak mengeluarkan biaya untuk diinvestasikan dibandingkan dengan dana yang lebih bersifat pasif.
Real Estate
real estate sering kali didefinisikan secara luas sebagai investasi pada ruang fisik dan nyata yang dapat dimanfaatkan. Tanah bisa dibangun, gedung perkantoran bisa ditempati, gudang bisa menyimpan inventaris, dan properti tempat tinggal bisa menampung keluarga. Investasi real estate dapat mencakup perolehan lokasi, pengembangan lokasi untuk penggunaan tertentu, atau pembelian lokasi pengoperasian yang siap ditempati.