Jenis Business model sama banyaknya dengan jenis bisnisnya. Misalnya, penjualan langsung, waralaba , berbasis periklanan, dan toko fisik adalah contoh Business model tradisional. Ada juga model hibrida, seperti bisnis yang menggabungkan ritel internet dengan toko fisik.
Berikut adalah beberapa jenis Business model:
Retailer
Salah satu Business model yang paling umum berinteraksi dengan kebanyakan orang adalah model Retailer. Retailer adalah entitas terakhir di sepanjang rantai pasokan. Mereka sering kali membeli barang jadi dari produsen atau distributor dan berhubungan langsung dengan pelanggan.
Contoh: Grosir Costco
Manufacturer
Manufacturer bertanggung jawab untuk mencari bahan mentah dan memproduksi produk jadi dengan memanfaatkan tenaga kerja internal,mesin, dan peralatan. Produsen dapat membuat barang sesuai pesanan atau produk yang direplikasi secara massal. Produsen juga dapat menjual barangnya ke distributor, retrailer, atau langsung ke pelanggan.
Contoh: Ford Motor Company
Fee-for-Service
Alih-alih menjual produk, Business model fee-for-service berpusat pada tenaga kerja dan penyediaan layanan. Business model ini mungkin mengenakan tarif per jam atau biaya tetap untuk perjanjian tertentu. Perusahaan berbayar seringkali memiliki spesialisasi, menawarkan wawasan yang mungkin tidak diketahui secara umum atau mungkin memerlukan pelatihan khusus.
Contoh: DLA Piper LLP
Subscription
Business model berbasis Subscription berusaha menarik klien dengan harapan dapat memikat mereka menjadi pelanggan setia jangka panjang. Hal ini dilakukan dengan menawarkan produk yang memerlukan pembayaran berkelanjutan, biasanya dengan imbalan jangka waktu manfaat yang tetap. Meskipun sebagian besar ditawarkan oleh perusahaan digital untuk akses ke perangkat lunak, Business model Subscription juga populer untuk barang fisik seperti pengiriman kotak berlangganan pertanian/produksi yang dilakukan berulang kali setiap bulan.
Contoh: Spotify
Freemium
freemium menarik pelanggan dengan memperkenalkan mereka pada produk-produk dasar dengan cakupan terbatas. Kemudian, ketika klien menggunakan layanan mereka, perusahaan mencoba mengubahnya menjadi produk yang lebih premium dan lebih maju yang memerlukan pembayaran. Meskipun pelanggan secara teoritis dapat tetap menggunakan freemium selamanya, perusahaan mencoba menunjukkan manfaat dari peningkatan anggota.
Contoh: LinkedIn/LinkedIn Premium
Bundling
Jika sebuah perusahaan khawatir tentang biaya untuk menarik satu pelanggan, perusahaan tersebut mungkin mencoba menggabungkan produk untuk menjual banyak barang ke satu klien. Bundling memanfaatkan pelanggan yang sudah ada dengan mencoba menjual produk yang berbeda kepada mereka. Hal ini dapat diberikan insentif dengan menawarkan diskon harga untuk pembelian beberapa produk.
Contoh: AT&T
Marketplace
Marketplace bersifat mudah:, sebagai imbalan atas hosting platform untuk menjalankan bisnis, pasar menerima kompensasi. Meskipun transaksi dapat terjadi tanpa pasar, Business model ini berupaya membuat transaksi menjadi lebih mudah, aman, dan cepat.
Contoh: eBay
Afiliate
Business model Afiliate didasarkan pada pemasaran dan jangkauan luas platform entitas atau orang tertentu. Perusahaan membayar suatu entitas untuk mempromosikan suatu barang, dan entitas tersebut sering kali menerima kompensasi sebagai imbalan atas promosi mereka. Kompensasi tersebut dapat berupa pembayaran tetap, persentase penjualan yang diperoleh dari promosi mereka, atau keduanya.
Contoh: influencer media sosial