Ketika harga turun, hal ini umumnya dianggap sebagai hal yang baik, setidaknya jika menyangkut tujuan belanja favorit Anda. Namun, ketika harga-harga turun di seluruh perekonomian, hal ini disebut deflasi, dan hal tersebut merupakan hal yang berbeda. Deflasi adalah berita buruk bagi perekonomian. Berikut artikel ini akan membahas mengenai pengertian, penyebab dan akibat deflasi.
Definisi Deflasi
Deflasi terjadi ketika harga konsumen dan aset menurun seiring waktu, dan daya beli meningkat. Intinya, Anda dapat membeli lebih banyak barang atau jasa besok dengan jumlah uang yang sama dengan yang Anda miliki hari ini. Hal ini merupakan cerminan dari inflasi, yaitu kenaikan harga secara bertahap di seluruh perekonomian.
Meskipun deflasi mungkin tampak seperti hal yang baik, hal ini dapat menandakan akan terjadinya resesi dan masa perekonomian yang sulit. Ketika masyarakat merasa harga sedang turun, mereka menunda pembelian dengan harapan dapat membeli barang dengan harga lebih murah di kemudian hari. Namun pengeluaran yang lebih rendah menyebabkan berkurangnya pendapatan bagi produsen, yang dapat menyebabkan pengangguran dan tingkat suku bunga yang lebih tinggi.
Putaran umpan balik negatif ini menghasilkan pengangguran yang lebih tinggi, harga yang lebih rendah, dan pengeluaran yang lebih sedikit. Singkatnya, deflasi menyebabkan lebih banyak deflasi.
Apa Penyebab Deflasi?
Ada dua penyebab utama deflasi diantaranya sebagai (1) penurunan permintaan agregat dan (2) peningkatan penawaran agregat. Masing-masing terkait kembali pada hubungan ekonomi mendasar antara penawaran dan permintaan. Penurunan permintaan agregat menyebabkan penurunan harga barang dan jasa jika penawaran tidak berubah.
Penurunan permintaan agregat dapat dipicu oleh:
- Kebijakan moneter
Meningkatnya suku bunga dapat menyebabkan masyarakat menyimpan uang tunai mereka dibandingkan membelanjakannya dan mungkin menghambat peminjaman. Lebih sedikit pengeluaran berarti lebih sedikit permintaan terhadap barang dan jasa.
- Penurunan kepercayaan diri
Peristiwa negatif dalam perekonomian, seperti resesi, juga dapat menyebabkan penurunan permintaan agregat. Misalnya, saat resesi, masyarakat menjadi lebih pesimis terhadap masa depan perekonomian. Selanjutnya, mereka lebih memilih untuk meningkatkan tabungan mereka dan mengurangi pengeluaran saat ini.
Akibat Deflasi
Seringkali, deflasi terjadi pada saat resesi. Hal ini dianggap sebagai peristiwa ekonomi yang merugikan dan dapat menyebabkan banyak dampak negatif terhadap perekonomian, termasuk:
- Peningkatan pengangguran
Saat deflasi, tingkat pengangguran akan meningkat. Karena tingkat harga menurun, produsen cenderung memangkas biaya dengan memberhentikan karyawannya.
- Peningkatan nilai riil utang
Deflasi juga dapat menyebabkan naiknya suku bunga yang juga menjadi penyebaba peningkatan nilai riil utang. Akibatnya, konsumen cenderung menunda pengeluarannya.
- Spiral deflasi
Ini adalah situasi di mana penurunan tingkat harga memicu reaksi berantai yang mengarah pada penurunan produksi, penurunan upah, penurunan permintaan, dan bahkan penurunan tingkat harga.