Anjing terkenal sebagai ‘sahabat manusia’ karena kesetiaannya yang tak tergoyahkan. Kesetiaan ini berasal dari perpaduan kompleks antara faktor perilaku dan biologis yang telah berkembang selama ribuan tahun anjing dijinakkan.
Dari asal usul hewan pengangkut, ketergantungan pada manusia untuk bertahan hidup, hingga kemampuan mereka untuk membentuk ikatan emosional, anjing menunjukkan kesetiaan dengan cara yang sering kali sangat manusiawi. Mari kita lihat beberapa alasan mengapa anjing begitu setia kepada manusianya.
1. Evolusi dan Domestikasi
Anjing adalah keturunan serigala yang merupakan hewan pengangkut. Hidup berkelompok memerlukan kerja sama dan kesetiaan dari seluruh anggotanya. Ciri-ciri ini telah diturunkan dari generasi ke generasi dan masih dapat diamati pada anjing hingga saat ini.
Dalam keluarga manusia, mereka melihat pemiliknya sebagai ‘alfa’ atau pemimpin kelompok. Loyalitas mereka dapat menjadi cerminan hierarki ini, di mana mereka mengikuti dan menghormati pemimpinnya.
Manusia telah memelihara anjing selama ribuan tahun. Pada masa ini, sifat-sifat seperti kesetiaan dan persahabatan cenderung disukai dan dengan demikian menjadi lebih menonjol. Pembiakan selektif selama berabad-abad semakin menekankan sifat-sifat ini. Trah tertentu secara khusus dikenal karena kesetiaannya kepada keluarga manusia.
2. Faktor Biologis
Anjing bergantung pada manusia untuk makanan, tempat berlindung, dan keamanan. Loyalitas mereka dapat dilihat sebagai naluri bertahan hidup, mengakui manusia sebagai penyedia kebutuhannya. Interaksi dengan manusia meningkatkan kadar hormon oksitosin pada anjing, yang berhubungan dengan ikatan dan kepercayaan. Koneksi biokimia ini dapat menumbuhkan loyalitas.
3. Aspek Perilaku
Pelatihan memainkan peran penting dalam memperkuat kesetiaan pada anjing. Perintah dan rutinitas membantu membangun ikatan yang kuat antara anjing dan pemiliknya. Mensosialisasikan anjing sejak usia muda membantu mereka merasa nyaman berada di dekat manusia dan meningkatkan kesetiaan mereka.
Menghargai anjing atas perilaku yang baik akan memperkuat asosiasi pengalaman positif mereka dengan pemiliknya, sehingga meningkatkan loyalitas mereka. Anjing cenderung mengulangi perilaku yang memberinya imbalan. Jika kesetiaan mereka – tetap dekat, melindungi keluarga, mengikuti perintah, memberi mereka imbalan seperti hadiah, pujian, atau belaian, mereka cenderung akan terus setia.
Anjing tumbuh subur dengan rutinitas. Rutinitas yang konsisten di mana mereka berinteraksi, bermain, dan bekerja dengan pemiliknya secara rutin dapat menumbuhkan loyalitas mereka.
4. Hubungan Emosional
Anjing telah terbukti membaca emosi manusia dan sering kali merespons dengan empati, sehingga memperkuat ikatan mereka dengan pemiliknya. Anjing adalah hewan pendamping dan berkembang dalam persahabatan. Waktu dan pengalaman yang dibagikan dengan keluarga manusia menumbuhkan rasa kesetiaan yang mendalam.
Anjing adalah hewan yang cerdas secara emosional yang mampu membentuk ikatan emosional yang mendalam dengan pemiliknya. Mereka dapat merasakan suasana hati pemiliknya dan sering kali merespons dengan cara yang tampak berempati, sehingga semakin memperkuat kesetiaan mereka.
Anjing mungkin tidak merasa bersyukur seperti manusia, namun kesetiaan mereka dapat dilihat sebagai salah satu wujudnya. Saat Anda merawat seekor anjing, memberinya makanan, tempat berteduh, dan kasih sayang, anjing tersebut mengenali Anda sebagai pemberi nafkah dan teman. Anjing juga merasa aman ditemani keluarga manusianya. Rasa aman ini dapat meningkatkan loyalitas mereka.